PERANAN GURU DAN NILAI-NILAI LUHUR BANGSA





Oleh: Devi Fadhillah
Akademi Farmasi Pemerintah Aceh




Pendidikan merupakan salah satu alat untuk dapat membimbing seseorang menjadi lebih baik. Dari sisi ajaran islam tidak diragukan lagi dengan identik nilai-nilai luhur. Persoalannya adalah aktualisasi nilai-nilai itu masih terantuk dalam kendala.

Pada hakekatnya pendidikan karakter merupakan suatu sistem yang berupaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter ini, segala sesuatu yang dilakukan guru harus mampu mempengaruhi karakter peserta didik sebagai pembentuk watak bangsa, guru harus menunjukkan keteladanannya dan segala hal tentang perilaku guru hendaknya menjadi contoh bagi peserta didik. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi yang baik, warga negara yang baik dan bangsa negara yang baik pula.

Oleh karena itu, hakekat dari pendidikan karakter dalam pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai dan agama, yakni pendidikan nilai-nilai dari ajaran agama dalam rangka membina generasi bangsa yang insani.

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan para remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.

Jika kita mau jujur, sebenarnya proses aktualisasi dari pengenalan hingga pembumian nilai-nilai ini sangat tergantung kepada pendidikan. Karena itu, maraknya aksi amoral sampai derajat tentu berpulang pada kegagalan pendidikan dalam mengemban peran hakikinya. Dalam bahasa yang lain, pendidikan yang berkembang hingga saat ini belum mampu menerjemahkan pesan-pesan moral bangsa.
Mengingat pentingnya pendidikan, islam meletakkan aspek ini sebagai bagian integral ajarannya. Dalam kerangka itu pula, visi pendidikan islam, proses kurikulum dan contentnya, masing-masing merupakan hal yang integral. Semua aspek ini perlu dikembangkan dalam kerangka holistik.

Dengan demikian, pendidikan perlu dikembangkan menjadi wahana yang dapat mengantarkan manusia sebagai human as individual dan human in society, serta sebagai makhluk spiritual dan bagian alam kehidupan. Sebagai individual, manusia harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan alam secara arif, kreatif, dan kritis.

Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakekatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia yang unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Fitrah yang merupakan titik tolak kemuliaan manusia, baik sebagai bawaan seseorang sejak lahir ataupun sebagai hasil proses pendidikan.




BIODATA PENULIS

Nama                           : Devi Fadhillah
TTL                             : Tijue, 13 Mei 1996
Alamat                         : Asrama Putri Islam Cut Meutia, Jln. Tgk. Chik Ditiro, Peuniti,  Banda aceh.
Kampus asal                 : Akademi Farmasi Pemerintah Aceh
Alamat kampus : Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh No.6
Email                            : Devifadhillah77@gmail.com
Handphone                   : 085206765474


Artikel ini dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Artikel Ilmiah "Peran Guru Dalam Membangun Karakter Bangsa" yang diselenggarakan oleh Generasi Mahasiswa Ilmiah (Gemail) UMN Al-Washliyah



Comments
0 Comments

0 komentar: