Pentingnya Motivasi Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa

          
Oleh : Bestrica Kurnia Sari
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan
 

             Seorang siswa kadang tidak mengetahui potensi yang dimilikinya, bahkan ia bingung dalam menentukan cita-citanya dimasa mendatang. Akhirnya ia kehilangan semangat dan arah  dalam setiap aktifitasnya, berkurang minat belajarnya, hingga kehilangan jati dirinya. Hal-hal tersebut sangat tidak diharapkan dalam perkembangan sikap seorang siswa. Oleh karena itu diharapkan suatu dorongan yang akan membuat siswa kembali bersemangat dalam setiap aktifitasnya. Dorongan tersebut berupa motivasi dari seseorang yang bijaksana dan dianggap sebagai teladan sehingga setiap hal yang disampaikannya dapat ia serap dengan baik. Hal itu semua dapat diperoleh siswa dari seorang guru.
            Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagi suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaiatan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya (Eysenck dkk dalam Slameto, 2010: 170). Atau dapat juga diartikan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Oemar Hamalik, 1992: 173). Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi atau dorongan adalah suatu proses perubahan energi di dalam pribadi seseorang berupa perasaan, minat, konsep diri, sikap dan sebagainya sebagai reaksi untuk mencapai tujuan.
             Itu artinya ketika seorang guru memberikan dukungan, pujian, nasihat, serta perhatian  kepada siswa, maka hal-hal tersebut yang nantinya akan merubah konsep diri, minat, dan sikapnya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam proses belajar siswa yang nantinya akan membentuk karakter diri siswa yang aktif dan percaya diri dalam proses belajar dan aktifitas hariannya. Sehingga ia mampu mengembangkan bakatnya sebab ia tahu tujuan masa depannya.
            Berikut ini adalah upaya yang bisa diterapkan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono (2006: 101-108) upaya meningkatkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a.   Mengoptimalkan Penerapan Prinsip Belajar
      Upaya pembelajaran terkait dengan prinsip belajar antara lain sebagai berikut : (1) Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar; oleh karena itu, guru perlu menjelaskan tujuan belajar secara jelas. (2) Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya; oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun guru dengan baik. (3) Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu; oleh karena itu, di samping mengajarkan bahan secara terpisah-pisah, guru sebaiknya membuat pembelajaran dalam pengajaran unit atau proyek. (4) Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah,; oleh karena itu, guru perlu mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang.

b.   Mengoptimalkan Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
    Upaya mengoptimalkan unsur dinamis belajar dan pembelajaran siswa adalah sebagai berikut : (1) Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang dialami. (2) Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud tindak belajar, meskipun lambat gerak belajarnya, guru harus tetap secara terus-menerus mendorongnya. (3) Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali, agar memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualkan diri dalam belajar. (4) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar. (5) Menggunakaan waktu secara tertib, penguat, dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar. (6) Guru merangsang siswa dengan penguatan member rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan.
     
c.   Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa
      Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswadapat dilakukan sebagai berikut : (1) Siswa ditugasi membaca bahan pelajaran sebelumnya; ketika membaca bahan pelajaran siswa mencatat hal-hal yang sulit,catatan tersebut diserahkan kepada guru. (2) Guru mempelajari hal-hal yang sulit bagi siswa. (3) Guru memecahkan hal-hal yang sulit, dengan mencari cara memechkannya. (4) Guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidikkan keberanian mengatasi kesulitan. (5) Guru mengajak serta siswa mengatasi kesulitan tersebut. (6) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesulitan. (7) Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitannya sendiri dalam belajar. (8) Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.
     
d.   Mengembangkan cita-cita dan Aspirasi Belajar
      Guru adalah pendidik anak bangsa. Ia berpeluang merekayasa dan mendidikkan cita-cita bangsa. Upaya mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar tersebut dapat dilakuakandengan berbagai cara sebagai berikut : (1) Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan. (2) Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara ketertiban dan keindahan kelas, perpustakaan, alat-alat olahraga, halaman bermain, dan kebun sekolah. (3) Guru mengajak siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar. (4) Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar. (5) Guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan yang tercapai da tidak tercapai yang kemudian didiskusikan dan dicatat kembali keinginan-keinginan yang baru. (6) Guru bekerjasama dengan pendidik lain untuk mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.
        Serangkaian upaya di atas diharapkan dapat membuat siswa menjadi berminat dalam belajar, memunculkan rasa percaya diri, membuat ia mengerti akan minat dan bakatnya, sehingga ia mengetahui tujuan masa depannya. Dan pada akhirnya tercapai tujuan pendidikan. Yakni menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagi lingkungan.
          Diharapkan artikel ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu acuan dalam memotivasi siswa. Dan semoga para guru yang senantiasa bersemangat memotivasi para siswanya selalu diberi kekuatan hingga dapat terus berkarya dan menyalurkan semangatnya untuk kemajuan anak didik bangsa.

Daftar Pustaka

Dimyati dkk. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi . Jakarta: Rineka Cipta.

BIODATA PENULIS

NAMA          : BESTRICA KURNIA SARI
T.T.L              : BULU CINA, 31 AGUSTUS 1995
ALAMAT      : JL. MILITAN BULU CINA, KEC. HAMPARAN PERAK,
                        KAB. DELI SERDANG
ASAL            : UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH MEDAN
FAKULTAS  : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (KIP)
JURUSAN    : PENDIDIKAN FISIKA / SEMESTER 3
NPM              : 131124028


 Artikel ini dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Artikel Ilmiah "Peran Guru Dalam Membangun Karakter Bangsa" yang diselenggarakan oleh Generasi Mahasiswa Ilmiah (Gemail) UMN Al-Washliyah

Comments
0 Comments

0 komentar: