Lomba Artikel Ilmiah "Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Bangsa"


Dalam rangka Memperingati Hari Guru pada 25 November 2014, Generasi Mahasiswa Ilmiah (Gemail) UMN Al-Washliyah menantang seluruh murid/ mantan murid dalam Lomba Artikel Ilmiah dengan tema "PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA".
Dengan ketentuan tulisan :
Karya Orisinil dan yang terbaru,
Font Style Times New Roman,
Ukuran huruf 12,
spasi 1,5,
ukuran huruf 12,
kertas A4,
Margin (Top; 3, Bottom ; 3, Right ; 3 dan Left; 4)
minimal 1 halaman.
Batas Pengumpulan pada pukul 24.00 WIB tanggal 21 Desember 2014 melalui email Generasimahasiswailmiahumnaw@gmail.com, atau bisa langsung ke Contak Person Dbawah ini: Bestrica (085761643176) / Ardi (085922450973)
Kontribusi setiap karya Rp. 10.000
Nb:
*Saat mengirim karya harap melampirkan karya dan biodata dalam bentuk doc./docx (dokumen word), photo struk pembayaran kontribusi dan photo diri (opsional).
* Untuk mahasiswa atau peserta yang diluar medan bisa mentrasfer kontribusi ke no rekening ini : 3524-01-018403-53-4 atas nama Saida Afridayani
* Setelah melakukan transfer, harap langsung konfirmasi ke contak person yg disediakan. Dengan format: Nama, Asal kampus/ daerah, jam transfer, judul. (Contoh: Ahmad Fuadi, Unsyiah, 08:27:23, peran guru membentuk karakter bangsa lewat pembelajaran akhlak pada pemuda.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Selamat Hari Guru Indonesia!


Comments
0 Comments

0 komentar:

Kompetensi Berbahasa di Kalangan Mahasiswa terhadap Perkembangan Bahasa Masyarakat Medan



 
Sumber: Google
 Penulis:

Sindi Violinda



Kompetensi berbahasa adalah kemampuan yang menuntut penguasaan seseorang untuk menghasilkan atau memahami bahasa yang baik dan benar, yang dituturkan secara tertulis maupun lisan. Seseorang yang memiliki kompetensi berbahasa adalah orang yang memiliki kemampuan bahasa yang memadai ketika dilihat dari sistem bahasa atau penguasaannya terhadap 4 aspek, yang sangat berkaitan erat dalam kebahasaan, seperti; menyimak, menulis, membaca, dan berbicara.
            Tahun kian melarut, pun begitu dengan larutnya masalah kebahasaan. Hal ini tentu menyangkut ketidakbakuan bahasa serta penyebutan istilah-istilah kosong, yang sebenarnya tidak bermanfaat dan tidak perlu dikonsumsi masyarakat Medan dan Sekitarnya. Bahasa yang dikonsumsi itu lebih tepat disebut dengan bahasa alay, gaul, atau dengan kata lain; bahasa-bahasa zaman kini. Contohnya: Kata ‘Selamat, ya!’ diucapkan atau dituliskan menjadi ‘Met yauw!’ dan masih banyak bahasa-bahasa tidak baku yang dikonsumsi masyarakat.
Masalah-masalah ketatabahasaan tersebut harus segera ditangani dan tuntas. Sebabnya, dengan adanya mahasiswa yang berkompetensi dalam berbahasa, masalah tersebut diharapkan dapat dikurangi dan diperbaiki. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam setiap perkembangan bahasa masyarakat Medan dan Sekitarnya, sehingga dapat dipastikan pula bahwa bahasa tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Medan dan Sekitarnya.

Salah satu penyebab ini adalah mordenisasi, yakni; dampak dari pembangunan dan perkembangan zaman. Artinya, segala yang terjadi di lingkungan masyarakat selalu up to date. Hal ini lebih sering menonjol pada gaya hidup remaja, bahkan kabarnya, kini telah berproses pula pada gaya hidup orang tua. (Mereka orang tua gaul!)
            ‘Bahasa Gaul atau Bahasa Zaman Kini’ sangat fenomenal di kalangan masyarakat, khususnya yang ingin keren. Faktanya, tidak sedikit orang tua yang ingin kalah dengan gaulnya anak remaja. Bahasa gaul atau bahasa zaman kini, mulai terpopuler dari apa yang dilihat dan didengar oleh masyarakat. Tentu saja berdasarkan alat sarana dan prasarana yang digunakan.
            Pemerintah kota Medan sepertinya harus bekerjasama dengan seluruh pemerintah yang ada di Indonesia untuk menekankan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Apabila bahasa ini dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan bahwa bahasa persatuan Indonesia akan mengalami pergeseran/penggusuran. Istilah lain, bahasa persatuan akan kehilangan sebagian dari jati dirinya. Rasanya, layaknya seorang ibu yang kehilangan anaknya. Begitu pula dengan seorang anak yang kehilangan ibu. Ia akan merasa terancam dan tersisihkan dari yang lainnya.

1. Peran Mahasiswa dalam Menanggapi Masalah Ketatabahasaan di Medan dan Sekitarnya
Sehubungan dengan maraknya penggunaan bahasa gaul atau bahasa zaman kini, perlu adanya tindakan nyata. Mahasiswa dapat berperan aktif dan saling menjunjung rasa peduli terhadap masalah tata bahasa, khususnya di kota Medan.
Mahasiswa boleh terjun langsung dengan metode-metode penyadaran terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya. Selain itu, perlu adanya pemahaman dan kecintaan yang diterapkan kepada generasi terhadap bahasa persatuan yang benar. Tak lupa pula diikuti dengan menanamkan semangat berbahasa.

2.  Adanya Mahasiswa yang Berkompetensi dalam Berbahasa            
 Bagian yang hilang tersebut akan hadir kembali dengan adanya mahasiswa yang berkompetensi dalam berbahasa. Semakin mahasiswa tersebut terjun mendekati masyarakat serta dengan ikhlas menerapkan kompetensi kebahasaannya, maka semakin terpengaruh pula masyarakat yang ada di sekitar lingkup mahasiswa tersebut. Pengaruh kebaikan tersebut, pastilah menggores juga meski sedikit. 

Tersimpulah bahwa penggunaan bahasa sangat penting bagi perkembangan bahasa masyarakat kota Medan dan Sekitarnya, sehingga sangat penting pula kehadiran mahasiswa yang berkompetensi dalam berbahasa. Sebagai mahasiwa hendaknya dapat lebih aktif dan menjunjung tinggi rasa kepedulian terhadap kompetensi berbahasa.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Regulasi pemerintah atas kenaikan harga BBM


Sumber: Google (red)



Penulis: Ardi Permana Putra
Pergantian pemerintahan baru ditahun 2014 ini, pastinya membawa harapan baru bagi rakyat Indonesia. Permasalahan-permasalahan pokok di Indonesia sebelumnya diharapkan dapat diselesaikan secara tuntas. Pada saat kampanye pemilihan presiden waktu yang lalu, presiden kita yang terpilih saat sekarang banyak sekali mengeluarkan  terobosan untuk mengatasi masalah yang Indonesia alami sekarang maupun dimasa mendatang, proyek 3 kartu sakti, tol laut, membangun kilang minyak, dan yang paling diandalkan waktu berebut kursi presiden yang lalu adalah revolusi mental, dari semua bentuk terobosan tersebut akan dinanti oleh rakyat Indonesia, mereallisasikannya disertai dengan system yang tepat, agar tidak berjalan ditempat, seperti waktu-waktu yang lewat. 

 Polemik permasalahan dari masing-masing presiden yang telah menjabat dinegara kita yang tercinta ini adalah penggunaan subsidi bahan bakar minyak. Anggaran subsidi bahan bakar minyaklah yang paling tertinggi diantara anggaran subsidi yang lain, apalagi subsidi bahan bakar minyak tidak sepenuhnya dinikmati oleh kalangan terbawah namun kalangan-kalangan ataslah yang memiliki mobil mewah yang paling banyak mencicipi. Harga bahan bakar minyak juga mempengaruhi naiknya harga bahan pokok, ditambah lagi rencana pemerintah menaikkan harga bahan minyak yang akan terealisasi diakhir bulan November ini. Banyak sekali kalangan yang menuai pro dan kontra dari kebijakan pemerintah yang tidak popular  satu ini. Memang seharusnya kita memaklumi besarnya anggaran subsidi bbm menghambat pembangunan infrastruktur, pemerataan kesejahteraan, pendidikan untuk orang-orang yang tidak mampu, kesehatan yang dinikmati untuk semua kalangan, dan lain sebagainya, apalagi janji-janji pemerintah membutuhkan banyak sekali anggaran untuk membiayai program yang salah satunya sudah dicanangkan yaitu kartu Indonesia sehat, Indonesia pintar, dan kartu keluarga sejahtera. Namun semuanya dirasa tidak berguna jika rakyat miskin tidak mampu untuk membeli mahal nya harga bahan pokok, ditambah lagi bentuk kompensasi dari kartu keluarga sejahtera hanya bernilai empat ratus ribu rupiah.

Penggunaan bentuk kartu sebagai system pengawasan pemerataan kesejahteraan memang patut diapresiasi, maraknya kasus korupsi dapat diperkecil dengan system berbentuk kartu yang diberikan kemasyarakat. Seharusnya system kartu tersebut juga diaplikasikan kedalam penggunaan subsidi bahan bakar minyak, kartu subsidi bahan bakar minyak hanya dibagikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan dan berperan didalam naik turunnya bahan pangan, seperti nelayan, angkutan umum, angkutan distribusi bahan pokok, dan lain sebagainya. Bayangkan saja jika ada kartu bahan bakar minyak, orang-orang berbondong menggunakan angkutan umum yang sangat murah karena diberi subsidi bbm, dan meninggalkan kendaraan pribadi karena sangat mahalnya bahan bakar minyak non subsidi. Berkurangnya polusi udara dan meningkatkan kesejahteraan bagi supir angkot. Dengan ada nya kartu subsidi bbm masyarakat tidak perlu takut dengan akan mahalnya harga bahan pokok, karena dengan sangat murahnya harga subsidi bbm menutup kemungkinan meningkat nya harga distribusi yang akan mempengaruhi harga bahan pokok. 

Saya yakin dengan adanya subsidi bahan bakar minyak yang berbasis kartu, Indonesia akan sejahtera, dan tidak ada lagi konflik berkepanjangan dari penggunaan subsidi bbm. Saya harap ide ini dapat diaplikasikan oleh pemerintah.
Comments
0 Comments

0 komentar:

merubah pola pikir mahasiswa dari Job seeker menjadi Job Maker


Sumber: Google (red)

Penulis: Fitria Ningsih
 
Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk yang tergolong besar. Dengan banyaknya pulau-pulau dan sumber daya alam yang ada di Indonesia seharusnya Indonesia bisa dikatakan sebagai Negara yang makmur, namun kenyataannya Indonesia masih tergolong dalam Negara berkembang. Hal ini disebabkan karena Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih relative rendah sehingga banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang seharusnya dimanfaatkan oleh Indonesia tetapi malah dimanfaatkan oleh Negara lain. Dengan keadaan ekonomi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya berpenghasilan menengah kebawah dan banyaknya pengangguran sehingga Indonesia masih jauh dari harapan untuk dikatakan sebagai Negara maju. Pengangguran atau tuna karya adalah islilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau orang yang mencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah social lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk tehadap penganggur dan keluarganya. Dalam hal ini diperlukan adanya pelatihan kerja. Pelatihan ini sangat diperlukan karena masih banyak masyarakat bahkan sarjana meskipun jenjang pendidikan sudah tinggi namun pengalaman atau skill dalam dunia kerja masih sangat minim.
            Seorang sarjana yang tidak atau belum mendapatkan pekerjaan disebut dengan  pengangguran terdidik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran terdidik di Indonesia masih cukup tinggi untuk jenjang universitas pada tahun 2013 tercatat sebesar 421.717. Zaman sekarang seorang terdidik yang mempunyai kompetensi dan kecerdasan tidak sedikit gagal dalam mendapatkan pekerjaaan. Pendidikan yang tinggi dan kemampuan akademik yang dimiliki oleh seorang sarjana ternyata tidak serta-merta menjadikan dirinya mudah mendapat pekerjaan. Justru gelar kesarjanaannya kadang dianggap tembok penghalang untuk mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang kesarjanaannya. Misalnya saat ada sarjana universitas dengan perdikat cumlaude ternyata bekerja sebagai loper koran, kuli, atau pembantu rumah tangga pasti masyarakat disekitarnya akan melakukan bulliying atas pekerjaan seperti itu. Masyarakat pasti akan berpendapat bahwa seorang sarjana seharusnya bekerja sesuai dengan ruang lingkup kesarjanaannya. Bekerja di kantor atau perusahaan-perusahaan, menjadi PNS, dan sebagainya. Tanggapan seperti ini menjadikan seorang sarjana semakin tertekan dan mempersempit ruang lingkup lapangan  pekerjaan. Wajar saja jika pada saat lowongan pekerjaan sebagai PNS dibuka, perbandingan antara peminat dengan kapasitas yang tersedia sangat tidak masuk akal. Dampak negatifnya, penerimaan PNS menjadi ajang bisnis illegal para calo. Selain itu, banyaknya praktik social di perguruan tinggi di Indonesia yang lebih mementingkan nilai akademik dibanding aspek-aspek soft skill. Mahasiswa yang rajin masuk kelas, on time mengumpulkan tugas, dan bisa mengerjakan soal ujian akan diganjar dengan nilai bagus bahkan sangat bagus serta mendapat pujian, meskipun mahasiswa itu tidak mempunyai kemampuan soft skill. Misalnya saja dalam hal menulis. Menulis adalah kemampuan soft skill yang idealnya dimiliki oleh setiap lulusan perguruan tinggi, tapi justru diabaikan begitu saja. Akhirnya, kampus hanya menjadi ajang kompetensi untuk mengejar nilai, bukan mendidik mahasiswa untuk mempunyai keahlian dan keterampilan yang tinggi serta memiliki jiwa kepemimpinan. Para lulusan perguruan tinggi juga lebih suka memilih untuk menunggu pekerjaan apa yang mereka anggap cocok dengan pendidikan mereka dan menolak untuk  bekerja dibidang lain, terutama jika bayarannya dibawah standar yang mereka inginkan. Sebagian besar perguruan tinggi hanya terfokus untuk melahirkan lulusan-lulusan sebagai pencari pekerjaan dan bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Padahal sebagai lulusan yang siap bersaing, mereka juga memerlukan keahlian lain diluar bidang akademik yang mereka kuasai sehingga memiliki nilai jual lebih dibandingkan lulusan-lulusan lain.
            Dari uraian diatas, diharapkan untuk setiap mahasiswa tidak hanya menekuni kompetensi akademik dibidangnya saja tetapi mengembangkan kemampuan yang ada dan mempelajari sesuatu diluar bidangnya. Disetiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta pasti ada organisasi-organisasi dan disarankan agar mahasiswa dapat mengikuti organisasi tersebut untuk mempelajari sekaligus melatih kemampuan yang dimiliki mahasiswa sehingga seorang mahasiswa tidak hanya memiliki hard skill tetapi juga memiliki soft skill yang menjadi nilai lebih. Asalkan mahasiswa tersebut dapat menyeimbangi antara akademik dan organisasi. Hampir seluruh mahasiswa jika ditanya apa yang dilakukan setelah selesai kuliah maka kebanyakan mahasiswa akan menjawab mencari pekerjaan. Pemikiran seperti inilah yang dianggap salah karena zaman sekarang susah mencari pekerjaan. Para sarjana yang sudah bertahun-tahun tamat saja masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan apalagi para sarjana yang baru tamat. Tetapi mahasiswa tidak boleh putus asa dan tidak mau kuliah, hanya saja sedikit mengubah pemikiran yaitu tidak mencari pekerjaan tetapi menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Selain itu berwirausaha juga sekarang ini menjadi solusi terbaik dalam mengatasi banyaknya pengangguran karena selain dapat menciptakan lapangan pekerjaan juga dapat membantu orang lain dan bila usahanya maju dapat menyerap semakin banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih banyak orang. Dalam berwirausaha tidak diperlukan pendidikan yang tinggi melainkan modal. Sekarang ini program berwirausaha sangat didukung pemerintah dengan disediakannya badan-badan peminjaman modal seperti koperasi yang menyediakan modal bagi wirausahawan.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Tantangan Pemuda masa depan mengisi perjuangan para pahlawan

Sumber: Google
Pemuda adalah sentralnya masyarakat yang bisa mempengaruhi dari kalangan muda dan tua. Pemuda menjadi acuan suatu kumpulan karena keberadaannya menjadi sorotan yang memiliki pemikiran, energi dan semangat yang kuat untuk memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Pemuda adalah sosok manusia yang penuh dengan semangat dan gejolak, yang tumbuh dalam dirinya, semangat ideal dimana nilai-nilai baginya merupakan suatu doktrin yang harus dipatuhi dan diindahkan. Semua sisi ideal ini sangatlah membutuhkan suatu pembinaan yang komprehensif antara jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah agar semua potensi positif yang ada pada diri pemuda dapat terekspresikan seluas-luasnya dan dengan hal tersebut dapat menekan potensi yang negatif.

Pemuda sebagai tonggak perubahan, sebagai pendobrak perbaharuan sangat dinanti dari masa ke masa. Pemikiran yang cerdas, kebijakan dan tenaga yang kuat menjadi andalan untuk bisa berkontribusi dengan lebih banyak.

HARAPAN

Dalam momentum hari Pahlawan ini banyak harapan yang tidak disadari para pemuda kebanyakan untuk bisa merubah negeri ini menjadi negeri yang lebih baik dari sekarang. Indonesia mengharapkan perubahan yang bisa membangunnya menjadi Negara yang berdaya guna dan rakyatnya sejahtera. Kejujuran dan keberanian menjadi kunci utama bangkitnya negeri ini.
Namun, disisi lain masih banyak masyarakat fokusnya kalangan muda yang masih jauh dari harapan. Terjeratnya dalam kasus narkoba membuat gerak semakin sempit, sehingga perkembangan Indonesia jauh di bandingkan dengan negeri yang maju saat ini. Banyaknya permasalahan-permasalahan bangsa ini menantang rakyatnya untuk bisa menghadapinya dan memperbaikinya.

Banyak yang berjasa dalam pembangunan negeri ini, tapi disisi lain banyak yang menghancurkannya dengan mencoreng mulianya nama Indonesia. Berapa banyak orang-orang yang pantas mendapat penghargaan di negeri ini, tetapi karena memang tidak suka di ekspose oleh media. Banyak penghuni negeri ini yang bisa bicara saja namun tidak ada yang dilakukan, banyak yang bisa bicara tapi langsung diaplikasikan dengan berbuat langsung. Namun yang harus diperbaiki adalah ketika berani berbicara maka mudah-mudahan bisa di iringi dengan perbuatan dan dapat di aplikasinya.

AGEN OF CHANGE

Hari Pahlawan tidak lepas dari perjuangan-perjuangan para pemuda yang gigih. Perjuangan yang penuh dengan keyakinan hingga sampailah pada saat ini menjadikan negeri ini yang merdeka. Berbicara tentang agen of change (agen perubahan) masyarakat Indonesia di tuntut untuk bisa memperbaharui negeri ini. Berbuat untuk negeri selama dalam hal positif dan memajukan negeri ini sah sah saja. Dan hari kebangkitan ini bisa memotivasi kita semua untuk bisa berbuat lebih untuk Indonesia.

Hari Pahlawan dapat menjadi jalan keluar dan menjadi jalan pikiran yang bisa memberikan semangat baru untuk para pengusungnya.
Sikap individualisme yang sudah banyak merebak tidak saja dikalangan muda dan dewasa, di kota-kota tapi juga sudah mewabah kedaerah-daerah dan menjangkiti masyarakat.
Budaya gotong royong yang selama ini menjadi landasan kebangkitan kita, ternyata semakin terkikis semakin hilang sedikit demi sedikit di tengah masyarakat yang kian hari kian global ini. Tetapi bersyukurlah ketika ditengah-tengah sikap individualis ini mewabah. Namun bahwa masih banyak masyarakat yang peduli dengan negeri ini dengan mencoba membenahi dan mencoba membangun bangsa dari hal yang terkecil. Menjadi masyarakat yang yang bisa mengisi kemerdekaan ini dengan kebaikan-kebaikan.

Selamat Hari Pahlawan yang ke - 69
Comments
0 Comments

0 komentar:

Presiden Gemail ikuti KSNTTG LIPI 2014 di Bandung


Foto bersama : Akum Laksana, Ibu kepala Sekolah SMAN 2 Sekayu, Mouza Penemu kulkas tanpa Freon dan listrik beserta peserta KSNTTG lainya (Dari kanan ke kekiri)

Presiden Generasi Mahasiswa Ilmiah (Gemail) UMN Al-Washliyah, Akum Laksana mengikuti Konferensi dan Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna (KSNTTG)  di Bandung, Jawa Barat pada 4-5 November 2014. Selain menjadi peserta, Akum juga menjadi  pemakalah dalam sesi seminar paralel. KSNTTG  ini diselenggarakan  oleh Pusbang. Teknologi Tepat  Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Beliau menyajikan makalah yang berjudul “jubirang” (jus ubi rambat khas deli serdang) : minuman khas hasil inovasi pengolahan potensi ubi rambat (ipomoea batatas) di kecamatan patumbak kabupaten deli serdang”. KSNTTG ini merupakan salah satu sarana pertemuan bagi para pakar, praktisi, pengguna dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Paper  ini berisikan hasil inovasi dari potensi lokal Indonesia yang kaya dengan produk hasil pertaniannya seperti beberapa komoditi umbian seperti Ubi Rambat. Menariknya, para peserta seminar paralel sangat antusias ingin mengetahui tentang jus ubi rambat yang akrab dengan jus “Jubirasang” tersebut. “Dalam melindungi UKM dan petani dalam negeri, ada 4 pihak yang bertanggung jawab untuk melindunginya dari tangan “jahat” asing seperti MEA” Menanggapi pertanyaan salah satu peserta seminar paralel. “Kita perlu perhatian pemerintah sebagai pemegang regulasi, kita butuh peneliti/akademisi untuk mengembangkan produk lokal kita, kita juga perlu pelaku usaha dalam hal ini para penggiat UKM dan pengusaha untuk mengetahu segmentasi pasar, dan kita butuh kesadaran masyarakat untuk bersiap menghadapi MEA” tambah Akum dengan serius.
Dalam sesi pemaparan keberhasilan Bupati Musi, H. Pahri Azhari dalam pemanfaatan teknologi di daerahnya, turut hadir salah satu murid SMAN. 02 Srikayu Musi Banyu Asin penemu kulkas tanpa Freon dan Listrik, Muhtaza Aziziya Sayfiq. Melalui pelaksanaan KSNTTG tahun ini diharapkan menjadi sarana salng berbagi pengalaman dalam perekayasaan dan proses alih teknologi tepat guna di masing-masing institusi terkait.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Selamat datang peserta Gemail I


Comments
0 Comments

0 komentar:

Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi OPREC 2nd GEMAIL I

Logo Gemail UMN Al-Washliyah

Asalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh!
Salam Akademi!
Kompeten, Profesional dan Kontributif!

 Setelah melalui proses seleksi dokumen Administrasi, maka kami dari Panitia seleksi OPREC 2nd mengumumkan kelulusan sebagaimana terlampir dibawah ini (nama diurut berdasarkan abjad):

No. Nama Fakultas Prodi Stambuk
1 Ade Wira Sanjaya FKIP B. Inggris 2012
2 Ajuar Annas FKIP BK 2014
3 Andika FKIP BK 2014
4 Andri Budi Pramana FE 2013
5 Ardi Permana Putra FKIP Mate-matika 2014
6 Erna Sri Rahayu FE Akuntansi  2013
7 Fitri Aryanika Sinaga FKIP Fisika 2012
8 Fitria Ningsih MIPA Farmasi 2014
9 Futri Andayani FKIP Ekonomi 2014
10 Heni Febri Wulandari FKIP Ekonomi 2013
11 Indah sary M.Sinaga FKIP BK  2014
12 Jenni Efrida Ritonga FKIP Fisika 2014
13 Madan Siregar MIPA Farmasi 2011
14 Nurmawaddah FKIP BK 2014
15 Putri Hayani Deva Yanta FKIP B. Inggris 2013
16 Riski Mawaddah FKIP Fisika 2013
17 Sindi Violinda  FKIP B. Inggris 2014
18 Siti Hajar FKIP B. Inggris 2012
19 Siti Hardiyanti FKIP Fisika 2013
20 Siti Jamilah FKIP BK 2014
21 Siti Rahmah FKIP Fisika 2013
22 Siti Zuwita Sari Siregar  FKIP Fisika 2014
23 Susiana FKIP Fisika 2013
24 Uswatun Hasanah FE Akuntansi  2013
25 Wenda Ayuni FKIP Fisika 2014

Selamat kepada para peserta Oprec Gemail yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi. Selanjutnya kepada seluruh peserta berhak mengikuti seleksi selanjutnya, Tes Interview. adapun jadwal untuk interview:

Hari ini, 08 November 2014 

Pagi      : Pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB
Siang    : Pukul 14.00 WIB - 17.00 WIB

Nb: untuk konfrimasi waktu interview harapa memberi konfirmasi via SMS ke nomor kontak dibawah ini:
Saida (081919514423), Taufik (087749674157), Akum (081360438763)
Terima kasih atas partisipasinya.
Salam,
Panitia Oprec 2 nd GEMAIL UMN Al-Washliyah 2014-2015
Comments
0 Comments

0 komentar: