Oleh: Dewi Astuti
Universitas Syiah kuala (Unsyiah) Banda Aceh
Guru merupakan
tongkat estafet penyalur kesejahteraan bangsa ini. Melalui ilmu pengetahuan
yang diajarkannya, ada secercah harapan dari bangsa ini bahwa bangsa ini akan
bercahaya di tangan guru. Cahaya apa sebenarnya yang sedang dicari? Tak lain
dan tak bukan adalah kesejahteraan dalam berbagai aspek.
Saat ini
kemerosotan moral bangsa Indonesia sudah sangat merajalela. Anak-anak kecil
mulai tak segan untuk berbohong, remaja tak lagi takut untuk melakukan
kejahatan moral seperti malak, mencuri bahkan menjadi anak yang membangkang
dalam keluarga, anak-anak sekolah menengah atas bahkan tak segan untuk
melepaskan “keindahannya” pada seseorang yang bahkan belum tentu menjadi
pendampingnya, hingga pada keadaan yang sangat memalukan, Indonesia menjadi
negara terkorup di dunia. Kali ini benar-benar fatal. Petinggi negara saja
sudah mampu untuk mencoreng bangsa ini, memerosotkan nilai bangsa hingga
karakter bangsa pun tertimbun dalam harapan-harapan palsu.
Now, peran guru sangat
diharapkan untuk kebangkitan bangsa ini. Itulah sebabnya, guru tak hanya
dituntut untuk mampu menguasai materi dan mentransfer pengetahuan kepada siswa,
tetapi guru juga harus mampu mendidik generasi muda yang kelak memegang kunci
negara maju dan menyimpan kunci negara berkembang yang begitu kusam dan
berkarat. Tidak hanya sekedar menjadi negara maju yang dapat bersaing dengan
negara-negara lainnya, namun juga mampu menjadi negara maju yang memiliki
karakter berlandaskan pada pancasila. Hal ini membangkitkan para kesatria muda
Indonesia untuk bergerak dalam kepedulian kondisi Indonesia sekarang ini.
Banyak lembaga yang bergerak khusus untuk membangkitkan karakter bangsa di
jiwa-jiwa pemuda saat ini. Namun, cukupkah hal tersebut? Jawabannya tidak!
Hingga seorang
guru juga memiliki tugas untuk membangkitkan karakter bangsa tersebut melalui
kegiatan belajar mengajar yang diharapkan mampu mengubah wajah Indonesia
melalui dunia pendidikan. Akhirnya berbagai carapun dilakukan. Termasuk
menyelipkan beberapa permainan yang mampu menggugah jiwa anak muda untuk
memahami karakter tersebut melalui kegiatan belajar mengajar dan disini peran
guru sangat diutamakan.
Adapun
permainan-permainan yang harus di lakukan pada setiap kegiatan pembelajaran
adalah permainan yang lebih mengedepankan nilai-nilai gotong royong yang telah
menjadi karakter bangsa ini. Dalam hal ini permainan yang digunakan boleh
seperti permainan kelompok belajar. Contohnya permainan komunikata atau
permainan tebak kata. Permainan komunikata adalah permainan yang bekerja sama
dalam kelompok untuk menebak suatu kata yang bertujuan untuk menang. Seseorang
yang memberikan petunjuk tersebut harus benar, agar seseorang yang mendapat
petunjuk dapat memberikan petunjuk kepada orang selanjutnya dan akhirnya dapat
ditebak oleh orang terakhir. Permainan-permainan ini tidak hanya untuk mencapai
tujuan pembelajaran, akan tetapi juga dapat menanamkan nilai karakter bangsa
melalui kerja sama.
Kenapa harus
gotong royong?
Karena gotong
royong merupakan kegiatan yang mempedulikan orang banyak dan mengesampingkan
kepentingan pribad. Melalui hal tersebut dapat menghindarkan generasi muda
sekarang dari sikap korupsi yang lebih mementingkan diri sendiri. Untuk tahap
awal, perkenalan dan membiasakan sikap gotong royong dapat di lakukan tahap
demi tahap tidak hanya dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas, namun dalam
kegiatan ekstrakulikuler lainnya diluar kelas seperti pramuka, kelompok tari
atau drama, kelompok drumband atau
kegitan lainnya. Jelasnya, seorang guru harus tetap berperan dalam menanamkan
karakter tersebut dan memberikan pemahaman terhadap generasi muda akan
pentingnya kesadaran itu untuk Indonesia kedepan yang lebih baik lagi.
Biodata Penulis
Nama :
Dewi Astuti
Jenis Kelamin :
Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir :
Meulaboh, 19 September 1991
Kebangsaan :
Indonesia
Agama :
Islam
Status :
Mahasiswa
Universitas/Fakultas/Prodi : Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)/FKIP/ Geografi
Alamat : Jl. Miruek
Taman, Desa Tanjung Selamat Lr. Bak Nga No. 3A
No. Ponsel :
085319527941
E-mail :
astutidewi61@gmail.com
Anak ke/dari : 2 (dua) dari 7 (tujuh) bersaudara
Hobi :
Nulis dan Photografi
Artikel ini dibuat
dalam rangka mengikuti Lomba Artikel Ilmiah "Peran Guru Dalam Membangun
Karakter Bangsa" yang diselenggarakan oleh Generasi Mahasiswa Ilmiah
(Gemail) UMN Al-Washliyah