Oleh : Ika Pratiwi
Pendidikan Fisika,
Universitas Negeri Medan
Dewasa ini,
masyarakat semakin sadar akan pentingnya suatu pendidikan. Para orangtua
berlomba-lomba agar anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Masuk ke
sekolah-sekolah bagus misalnya, atau memberikan tambahan pendidikan seperti
bimbel, les sana sini dan ada banyak cara lainnya. Begitu juga dengan
pemerintah. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah berupa terobosan-terobosan
pendidikan terbaru. Contohnya saat ini yang sedang lagi bahan pembicaraan yaitu
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan
oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum
2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan,
dan aspek sikap dan perilaku yang diharapkan akan membentuk karakter para siswa
yang semakin baik. Kita disini bukan
membicarakan kurikulumnya. Kita melihat kembali, pendidikan itu tidak akan
lengkap tanpa peran seorang guru yang bermain didalamnya. Para guru pun
“digenjot” habis-habisan agar perannya didalam dunia pendidikan akan
menghasilkan generasi-generasi yang sesuai harapan.
Dari
pernyataan-pernyataan diatas timbul pertanyaan, apakah program pendidikan sudah
sampai ke seluruh pelosok negeri? Bagaimana dengan para pendidiknya? Apakah
sudah terdistribusi secara merata? Kita lihat kembali kondisi masyarakat
Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan menetap di seluruh kawasan. Masyarakat
pedesaan, perkotaan, pesisir, dan masih banyak lagi membuat pendidikan di
Indonesia belum terdistribusi secara merata. Untuk masyarakat pedalaman yang
belum tersentuh bagaimana?
Membaca adalah mengucapkan huruf demi huruf yang disambung
sehingga membentuk kata. Menulis adalah melahirkan pikiran atau
perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Berhitung
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti
kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan mengenai jumlah untuk menumbuh
kembangkan ketrampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang
merupakan juga dasar bagi pengembangan
kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi
anak. Dari pemaparan diatas dpat diketahui bahwa membaca, menulis, dan
berhitung sangatlah penting. Terutama bagi anak-anak. Hal tersebut dijadikan
sebagai modal awal untuk mengenal dunia secara lebih luas.
Kita
ambil contoh suatu suku di pedalaman Pulau Sumatera tepatnya Provinsi Jambi
yaitu Suku Kubu/ Suku Anak Dalam. Mereka juga biasa disebut orang-orang rimba.
Sebuah situs megatakan, kehidupan dari suku kubu
(anak dalam) terkenal dengan kebiasaannya yang suka hidup terisolasi dari
kehidupan dunia luar yang mengakibatkan rendahnya tingkat kebudayaan dan peradaban
dari mereka. Hal tersebut terlihat dari bentuk rumah baik dari segi susunan dan
bahan bangunannya, kebudayaan material suku Kubu (Anak Dalam) yang masih sangat
sederhana, kemudian alat-alat rumah tangga yang mereka gunakan, alat-alat
bercocok tanam dan berkebun, pakaian sehari-hari dan upacara yang mereka
kenakan. Kebiasaan-kebiasaan ini juga yang membuat sulitnya mengakses mereka
dalam mengembangkan kesehatan dan pendidikan. Masih banyak anak-anak rimba yang
masih buta huruf.
Disinilah
para pendidik memainkan perannya. Para pendidik memang harus dan wajib masuk ke
dalam ranah ini. Para pendidik harus keluar dari zona “aman”. Karena sesuai
dengan pendidik itu sendiri yang berperan dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.
Tidak adil rasanya jikalau pendidikan hanya dirasakan masyarakat-masyarakat
yang bisa dijangkau. Dengan mengajarkan baca, tulis dan berhitung dengan
metode-metode yang tepat diharapkan dapat membuka cakrawala anak-anak
pedalaman/rimba ini agar mereka berpikiran luas dan tidak tergilas oleh zaman.
Daftar
Pustaka
Anonim., (2013)., Kurikulum
2013., diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013 pada tanggal 24 Desember 2014.
Apa Kabar Dunia?., (2012)., Ayo Mengenal Suku Anak Dalam., diakses dari http://www.apakabardunia.com/2012/04/ayo-mengenal-suku-anak- dalam.html pada tanggal 24 Desember 2014.
Jhptump-a-herniratmi-670-2-babii.pdf
Pendidikan Anak Usia Dini., (2011)., Belajar Baca Tulis Hitung Calistung diakses
dari http://selviana- pendidikananakusiadini.blogspot.com/2011/07/belajar-baca-tulis-hitung- calistung.html pada tanggal 24 Desember 2014.
Pengertian Ahli., (2014)., Pengertian Menulis dan Tujuan Menulis., diakses dari http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-menulis-dan-tujuan- menulis.html#_ pada tanggal 24 Desember 2014.
Nama Lengkap : Ika
Pratiwi
Tempat
Tanggal Lahir : Medan, 9 Desember 1995
Jurusan : Fisika
Prodi : Pendidikan Fisika
Asal
Universitas : Universitas
Negeri Medan
Alamat
Lengkap : Jl. Pancing V Ling.
II, Martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan Kota Medan No.
Telp/ Email : 087869431894/ ikapratiwi91295@gmail.com
Artikel ini dibuat
dalam rangka mengikuti Lomba Artikel Ilmiah "Peran Guru Dalam Membangun
Karakter Bangsa" yang diselenggarakan oleh Generasi Mahasiswa Ilmiah
(Gemail) UMN Al-Washliyah